Pelajaran Leadership dari Pendiri Zoom Eric Yuan
Eric Yuan memiliki jabatan yang lumayan penting di Cisco, sebelum memutuskan terjun menjadi pengusaha. Berangkat dari ketidakpuasannya atas ide-ide yang tidak bisa ia terapkan pada Cisco Webex, Eric pada tahun 2011 memutuskan memulai usaha sendiri di bidang platform yang mirip dengan Webex, tetapi memberikan pengalaman yang mudah, menyenangkan dan berbeda.
Di Webex Eric sendiri sempat membangun tim dari sebelumnya hanya terdiri dari 10 orang menjadi lebih dari 800 orang, dengan pendapatan mencapai lebih dari 800 juta USD.
Berikut lima pelajaran leadership yang bisa kita petik dari seorang Eric Yuan:
Jangan menunggu orang-orang mengatakan iya, just do it
Meski Eric sudah ada dalam zona nyaman di Cisco, namun setiap hari saat berangkat kerja, dia sama sekali tidak bersemangat. Pelanggan yang dia layani tidak happy, yang membuatnya juga merasa tidak puas. Ketika keluar dari Cisco dan memulai usaha sendiri, orang-orang di sekitarnya mengatakan itu adalah keputusan yang bodoh. Namun Eric merasa, jika ia tidak melakukannya, maka tidak ada perubahan berarti yang akan terjadi dalam 10 tahun ke depan.
Minta bantuan temanmu
Zoom tidak akan seperti sekarang jika tidak ada teman-teman dekatnya yang mau mendukung dan membantunya memberi modal, dengan komitmen pengembalian yang cukup besar. Eric pun memberi jaminan modal kembali dari simpanannya di bank, seandainya bisnisnya tidak berjalan dengan baik.
Setelah berhasil mengumpulkan modal sebesar 3 juta USD dari teman dan keluarganya, Eric kemudian berhasil menarik investasi dari venture capital, kemudian kita tau seperti apa cerita selanjutnya.
Tidak ada keberhasilan tanpa ketekunan
Petualangannya selama berbulan-bulan di Jepang dan meninggalkan tanah kelahirannya, mengubah masa depan Eric. Saat itu dia menghadiri seminar yang diisi oleh Bill Gates pada tahun 1995, tentang masa depan internet.
Dari situ Eric menyadari internet akan mengubah segalanya, dan dia merasa harus memulai lebih awal dari orang lain. Eric pun mencari cara agar bisa pindah ke Amerika agar bisa bergabung dengan gelombang pertama revolusi informasi.
Eric mengalami penolakan Visa hingga 8 kali, namun ia pantang menyerah, hingga berhasil mendapatkan Visa pada percobaan yang ke 9.
Tabah sampai akhir
Awalnya Eric menyangka bisa mencapai keuntungan yang besar dan membangun tim yang kuat dalam waktu satu tahun. Tapi ternyata perkiraannya meleset. Namun dengan penuh kesabaran, dia sanggup melalui tahun-tahun yang berat hingga kesuksesan besar berhasil diraihnya.
Bangun solusi yang lebih baik
Fokuslah pada pelanggan, jangan hanya sekedar latah melihat produk kompetitor. Pimpinlah perusahaan dengan fokus pada pelanggan. Zoom berhasil mengalahkan pemain lama yang telah menjadi raja dan raksasa dalam industri video conference, dengan memberikan kemudahan kepada penggunanya.
Jika anda berhasil membuat pelanggan senang, uang akan datang
Di awal perusahaan berdiri, jangan berpikir mengejar kesuksesan secara finansial. Buatlah pelanggan senang, maka uang yang nanti akan mendatangi anda. Promosi dari mulut-ke-mulut tetaplah strategi yang paling jitu. Pelanggan yang senang akan berbagi pengalaman dan mengajak orang lain untuk meeting menggunakan Zoom.
Milikilah prinsip dalam berbisnis, jangan sekedar mengelola tim
Tanyakan, anda ingin punya perusahaan seperti apa? Budaya apa? Nilai-nilai apa? Tuliskan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu karena mengelola perusahaan lebih dari sekedar mengelola tim. Sebagai founder dan CEO, anda harus mengelola setiap bagian dan harus sangat aktif.
Lead by example
Buatlah prinsip yang sederhana, cukup dengan dua atau tiga kata. Budaya Zoom adalah: Deliver happiness.
Terus mengembangkan diri
- Teruslah memikirkan versi anda yang lebih baik setiap hari.
- Cari tahu impian anda.
- Carilah mentor.
- Bacalah buku bisnis sebanyak-banyaknya. (Favorit Eric: Only the Paranoid survive – Andy Groove)