Pandemi Corona, Saatnya Melupakan Perbedaan Pandangan Politik

Pandemi Corona, Saatnya Melupakan Perbedaan Pandangan Politik

Dikutip dari Reuters, tujuh dari 10 warga Amerika Serikat meyakini pandemi Coronavirus adalah ancaman yang serius, tersebar baik pada pendukung partai Demokrat, Partai Republik, mayoritas, minoritas, tua, muda, penduduk kota, penduduk desa.

Pademi ini tampaknya membuat mereka yang tadinya berseteru dengan sengit dalam hal pandangan politik dan isu apa pun, menjadi satu suara. Sebelumnya ada 63% pendukung Demokrat dan 49% pendukung Republik yang merasa terancam, saat ini meningkat menjadi 76% pendukung Demokrat dan 63% pendukung Republik.

Namun demikian, masyarakat Amerika Serikat sampai saat ini masih tetap terbelah dua perihal trust mereka atas usaha pemerintahan Trump mengatasi krisis ini.

Situasi serupa juga terjadi di negara kita, Indonesia.

Setidaknya baik pendukung pemerintahan Joko Widodo maupun pendukung oposisi mayoritas sepakat akan ancaman serius dari pandemi ini, namun pandangan terhadap keseriusan dan langkah pemerintah saat ini, sebagaimana yang terjadi di Amerika, juga terbelah dua.

Terlepas dari perbedaan pandangan politik, sudah saatnya kita bersama-sama saling memberikan dukungan dan tindakan nyata dalam menghadapi situasi sulit seperti ini.

Sudah saatnya melepaskan perbedaan untuk bisa sama-sama selamat melalui pandemi ini. Hentikan pertikaian baik di media sosial dan platform sosial lainnya.

Mungkin saja benar, bangsa ini tengah mengalami krisis kepemimpinan. Namun dengan situasi berbahaya yang kita hadapi bersama-sama, sudah saatnya setiap orang bisa mengalahkan egonya, menjadi pemimpin pada level dan lingkaran pengaruhnya. Berikan influence, pengaruh, dan kontribusi positif sekecil apa pun yang kita bisa.

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Tapi tetap lakukan physical distancing ya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan bangsa ini kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini.