Cara gampang gagal berwirausaha di tahun pertama

Cara gampang gagal berwirausaha di tahun pertama

Kalau kamu fans Liverpool, pasti sudah familiar dengan blunder-blundernya. Nah, berikut cara gampang bikin blunder di tahun pertama kamu memulai bisnis, segampang Liverpool membuang-buang kesempatan menang yang ada di depan mata. Kamu harus tau supaya bisnis kamu bisa tumbuh, gak pake nunggu 32 tahun lagi buat jadi juara.

Kesalahan paling sering: Palugada

Saat memulai bisnis, situasi kadang menggoda kamu untuk mengambil semua tawaran atau kesempatan yang lewat. Di tahun pertama kadang kamu akan merasa takut melewatkan setiap tawaran, yang membuat kamu gagal fokus pada segmen pasar yang ingin digarap. Padahal dengan memilih ceruk pasar yang spesifik, sebuah usaha baru bisa mendapatkan keuntungan berupa:

  • Penjualan yang lebih baik, karena pitching pada hal yang serupa berulang kali.
  • Mendapatkan testimonial dan review yang lebih masif dan cepat.
  • Pekerjaan yang sama menjadi lebih mudah karena kamu bisa membuat template, SOP, dan perangkat lain yang membuat proses pekerjaan jadi lebih efisien.
  • Bisnis bisa tumbuh lebih cepat dan lebih baik.

Jika kamu palugada (apa lu minta gua ada) maka kamu akan lebih sulit fokus, menghabiskan waktu yang banyak untuk domain, jasa, produk, knowledge yang sangat beragam, sementara sumber daya yang kamu miliki sangat terbatas. Usaha kamu akan sangat lambat bertumbuh, bahkan bisa mati di tahun pertama.

Malas meminta bantuan orang lain

Berwirausaha bisa membuat kamu sangat struggling dan terisolasi. Agar tidak mengalami burnout, carilah bantuan di forum-forum, teman, coach atau mentor. Bisa juga kamu join Facebook Group yang bertema entrepreneurship.

Jangan malu meminta saran dan masukan teman, keluarga, atau kolega bisnis. Ada banyak orang di luar sana yang cukup baik hati untuk berbagi pengalaman. Pengalaman seorang mentor akan jauh lebih bermanfaat ketimbang ratusan buku yang kamu baca.

Tidak mau berkolaborasi di tengah kompetisi

Terkadang dalam memulai usaha, kita terlalu fokus pada kompetisi, sehingga memandang semua perusahaan atau organisasi lain yang bergerak di bidang yang sama sebagai musuh. Ini adalah sebuah kesalahan yang fatal.

Sebagai perusahaan yang masih kecil dan sedang bertumbuh, berkolaborasi jauh lebih berguna ketimbang berkompetisi. Carilah jalan agar kamu dan kompetitormu yang sudah jauh lebih besar, bisa berkolaborasi dan saling memberikan benefit.

Sibuk tapi tak produktif

Blunder ini umumnya dilakukan oleh orang yang berhenti bekerja untuk memulai usaha. Mindset dan pola aktivitas selama menjadi karyawan sering terus terbawa.

Padahal seorang pengusaha harus mampu mengatur waktunya dengan sangat efisien, mengatur prioritas dengan cermat.

Jangan melakukan aktivitas yang membuang waktu dengan percuma. Misalnya mengecek email berulang-ulang untuk memeriksa jawaban dari tawaran ke calon pelanggan. Buat jadwal untuk mengecek email, messenger, dan yang sejenisnya. Kamu bisa menggunakan metode seperti Pomodoro untuk menjaga produktivitas dan efisiensi, atau secarik kertas jadwal harian jika itu menurut kamu lebih efektif.

Jangan lupa mengaudit dan menilai tugas-tugas yang kamu kerjakan. Jangan menghabiskan tugas yang valuenya sangat sedikit, sementara value yang lebih besar kamu tunda-tunda. Jangan sampai tertipu kesibukan yang nilainya sangat kecil.

Bagaimana, sudah siap untuk gagal di tahun pertama kamu berwirausaha?