APA YANG HARUS DILAKUKAN KALAU GAGAL MASUK UNIVERSITAS TOP?

APA YANG HARUS DILAKUKAN KALAU GAGAL MASUK UNIVERSITAS TOP?

Beberapa minggu yang lalu ada pengumuman penerimaan seleksi masuk Universitas negeri. Ada teman-teman saya yang anaknya masuk Universitas Top dan kemudian memanjatkan puji syukur sambil (tidak lupa) memasang pengumumannya di Social Media. Ada juga yang anaknya tidak diterima, dan mereka bersedih , kecewa bahkan panic atau over-reacted.

Padahal dari pengalaman saya selama lebih dari dua puluh tahun dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (saya bekerja sebagai HR selama dua puluh tahun, di lima negara, termasuk menjadi HR Director di 3 perusahaan besar di Indonesia), ternyata banyak sekali CEO, Direktur Utama, Business Leader dan Enterpreneur tidak lulus dari Universitas Top. Ada yang lulus dari Universitas kelas dua atau bahkan Universitas kelas tiga.

Sebaliknya saya juga mengenal teman-teman saya dari Universitas Top yang kariernya malah nggak jelas. Jadi ternyata dari mana anda lulus ternyata sangat tidak menentukan keberhasilan hidup anda nanti. Jadi buat apa bersedih? You are wasting your time and your energy!

Terus kalau ijasah (dari Universitas Top) bikan menjadi jaminan keberhasilan hidup, terus apa dong ?

Saya sharing dalam bentuk yang simple “ABC sangat lebih penting daripada CDE”:

Attitudes, Behaviors dan Characters ternyata jauh lebih penting daripada Competences, Diploma dan Experiences!

Berarti ternyata leadership (kepemimpinan), teamworking (cara kita bekerja dengan orang lain) dan communication skills itu sangat lebih penting!

Berarti, mau anda lulusan Universitas Top atau bukan, yang penting anda belajar leadership, teamworking dan communication skills, selain major degrer anda, anda akan mempunyai kemungkinan yang besar untuk berhasil dalam hidup ini! Voila!

Terus apa yang harus anda lakukan seandainya tahun ini anda gagal masuk ke Universitas Top? Lakukan beberapa saran di bawah ini:

DEVELOP and IMPLEMENT PLAN B

Jangan terlalu lama larut dalam kesedihan. Segera cari alternative lain. Daftar universitas lain atau belajar keras agar bisa mencoba lagi tahun depan. Gagal sekali, itu harus memacu semangat anda untuk terus berusaha.

Bedanya Winner dan Loser bukannya karena Winner selalu berhasil, NO! Mereka juga pernah gagal (mungki malah sering gagal), tetapi mereka bangkit dan bangkit lagi. They keep trying, keep learning and keep motivating themselve. Sementara Loser mudah menyerah!

Jadi, cari alternative lain atau cobalah dan cobalah lagi.

KEEP STUDYING, KEEP LEARNING

Alternative apapun yang akan anda ambil, sebenarnya anda tetap harus belajar dan belajar lagi. Kita tidak akan lebih berhasil karena kita lebih cerdas, tetapi kita akan lebih berhasil karena kita bekerja lebih keras!

Jangan pernah percaya pada slogan”Work smart, not hard” (bekerja secara cerdas, bukan bekerja keras!) Well, saya banyak mengenal CEO dan bisnisman (serta business woman) yang sukses, semuanya work hard and smart!!! Jadi ambillah buku lagi, dan bekerja keraslah , belajarlah sebanyak banyaknya.

Sehebat apapun leadership dan communication skills anda kalau anda tidak mempunyai kompetensi bagus dalam major degree anda, anda juga tidak akan pernah berhasil dalam karier anda!

BUILD YOUR OWN DIFFERENTIATORS

Ingat bahwa suatu saat nanti anda akan berkompetisi. Ijasah apapun yang anda punya tidak akan mampu membedakan anda dengan yang lain dan tidak akan mampu membuat anda memenangkan kompetisi di masa depan.

Separate yourself from the cowrd. Build your differentiators. Belajarlah 2-3 bahasa asing. Tambahlah certificate anda Pelajarilah hal lain yang melengkapi kompetensi anda!

RELAX, SMILE, THERE ARE DIFFERENT WAYS To ACHIEVE SUCCESS in YOUR LIFE

Terakhir, kalaupun anda gagal masuk universitas Top, relax, jangan panik, tersenyumlah, ada seribu jalan menuju Roma, ada seribu jalan mencapai keberhasilan. Dunia sangat luas, di atas langit masih ada langit.

Dan saya yakin, kalau anda bekerja keras dengan cerdas, anda akan berhasil dalam kehidupan ini, terserah dari Universitas manapun anda akan lulus!

Salam Hangat

Pambudi Sunarsihanto