3 Cara Ampuh Selamat dari Bencana Menunda-nunda Pekerjaan
Bagi sebagian orang, selalu punya alasan untuk menunda menyelesaikan pekerjaan. “Kalau bisa dikerjakan besok, buat apa diselesaikan hari ini?”. Familiar?
Alasannya bisa bermacam-macam, misalnya:
- Merasa akan mendapatkan informasi yang lebih baik belakangan hari
- Butuh break dulu nih
- Ada hal di luar lingkaran pengaruh, tapi merasa kita perlu terlibat saat itu juga, misalnya perdebatan politik di media sosial yang tak kunjung usai
Apapun alasan dan justifikasi yang kita punya, terus menerus menunda-nunda pekerjaan bisa berujung pada malapetaka, kekacauan, kepedihan, dan produktivitas yang hancur-hancuran.
Namun para praktisi psikologi, berdasarkan penelitian, memiliki tiga jurus ampuh yang bisa membantu para penunda-nunda untuk sanggup menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Berikut ketiga jurus ampuh tersebut.
Jurus Pertama: Membuat Perencanaan dalam Beberapa Hari Ke Depan
Jurus ampuh dan sederhana melawan menunda-nunda adalah dengan memikirkan tugas dan pekerjaan hanya untuk beberapa hari ke depan, ketimbang durasi bulanan apalagi tahunan ke depan.
Mengapa demikian? Karena untuk tugas dan pekerjaan yang dirasa masih lama, mekipun ia tugas yang penting, maka kita cenderung tidak akan mengerjakannya dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang. Kita memiliki rasa aman dari menunda karena deadline terasa masih sangat jauh.
Sebaliknya, ketika kita merencanakan dalam term yang lebih kecil dan dalam hitungan beberapa hari ke depan, maka kita lebih bisa merasa bahwa deadline sudah dekat.
Jika kita membuat tugas dengan deadlin “hari ini”, peluang kita menyelesaikannya jauh lebih besar ketimbang meletakkannya untuk beberapa bulan lagi.
Jurus Kedua: Memandang Masa Lalu Secara Positif
Jika anda ingin melibas penundaan sekarang, maka anda perlu memiliki pandangan positif terhadap apa yang telah terjadi di masa lalu.
Para juara penunda dipengaruhi oleh pikiran mereka yang dipenuhi oleh kenangan buruk di masa lalu, penyesalan atas tumpukan penundaan dan penderitaan yang ditimbulkannya, sehingga kehilangan fokus dan lupa memberikan perhatian yang cukup untuk orientasi masa depan.
Sementara orang-orang yang berhasil “get things done” adalah orang yang mampu berdamai dengan masa lalunya, dan lebih fokus untuk merencanakan hari mereka yang baru dengan penuh kebahagiaan dan ketenangan di pagi hari.
Jurus Ketiga: Batasi Pertimbangan Saat Mengambil Keputusan
Sungguh sangat menggoda, saat anda akan mengambil keputusan apapun, untuk melakukan review dan pertimbangan berulang-ulang hingga merasa cukup puas dan mendapatkan informasi selengkap mungkin.
Padahal cara seperti ini bukanlah cara terbaik dalam mengambil keputusan.
Tidak masalah melakukan review dan menimbang ulang satu hingga dua kali, namun saat anda mengulang mereview berulang-ulang terus menerus, membuat anda berusaha memikirkan kembali opsi yang sebelumnya sudah dibuang, ketimbang fokus dan enjoy pada pilihan yang akan diambil pada akhirnya.
Referensi:
- https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0956797615572231
- https://publications.hse.ru/en/articles/228976677
- https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0146167216689065?journalCode=pspc